Application of Rubber Fender at Harbour |
Praktek pengoperasian yang aman pada pengaplikasian “Rubber Fender” paling banyak ditentukan oleh faktor penggunaan“Rubber Fender”,
yang sering digunakan untuk memperkecil peluang terjadinya kecelakaan
yang melibatkan kapal maupun dermaga. Dengan melakukan pengamanan
menggunakan“Rubber Fender”, baik kapal maupun dermaga dapat terlindungi dan mencegah terjadinya kerusakan, dengan demikian dapat menjamin keselamatan“Rubber Fender” kapal dan dermaga.
Terdapat beberapa jenis“Rubber Fender” yang dimanfaatkan saat ini, antara lain“Rubber Fender” yang dioperasikan secara pneumatic, “ Fender” kayu, dan “ Fender”bumper plastik. “Fender”
kayu yang dulunya dibuat oleh industri rumahan, tidak bisa secara
maksimal memenuhi permintaan untuk meminimalisasi kecelakaan secara
maksimal. Dengan sistem semacam ini, jelas tidak mampu memenuhi
kebutuhan keamanan transportasi saat ini, namun juga tidak dapat
memenuhi permintaan produksi. “Fender” plastik, atau lebih sering dikenal sebagai “Rubber Fender” karet atau bisa juga“Rubber Fender”
D-fender memiliki frekuensi pemakaian yang lebih tinggi dengan desain
yang logis, serta model yang setara dengan kualitas yang sangat baik. “Rubber Fender”
yang terbuat dari karet memiliki keistimewaan untuk memenuhi kebutuhan
terhadap kualifikasi yang presisi/akurat terhadap beberapa faktor,
antara lain efisiensi, pembuatan kompon, dan spesifikasi.
http://www.img.nauticexpo.com
Dock fenders |
Dalam pembuatan kompon karet,
digunakan bahan pelunak. Tornadez (2012), melakukan penelitian mengenai
formula kompon karet penahan benturan kapal sungai untuk menghasilkan
karet penahan benturan “Rubber Fender” berdaya pegas dan memiliki kelenturan yang baik. Pada penelitian tersebut, digunakan castor oil (minyak
jarak) sebagai pelunak dalam pembuatan kompon karet penahan benturan
kapal sungai. Tujuan dari penelitian ini adalah diperoleh formula kompon
karet penahan benturan kapal sungai menggunakan castor oil sebagai plasticizer
(pelunak) agar karet penahan benturan berdaya pegas dan memiliki
kelenturan yang baik. Penelitian dilakukan di Palembang dan Bandung.
Variasi pelunak yang digunakan adalah 5, 10, 15, dan 20 PHR castor oil untuk kompon 1-4. Pelunak mineral oil yaitu parafinic oil sebanyak 5 PHR pada kompon 5, dan pelunak castor oil 10
PHR dengan kombinasi Natural Rubber (NR) dan EPDM 50 PHR : 50 PHR untuk
kompon 6. Kompon 5 sebagai pembanding bagi kompon 1-4. Setelah
diperoleh formula yang terbaik, maka kompon terbaik dibandingkan dengan
kompon 6 untuk dilihat apakah kompon yang menggunakan NR lebih baik
daripada kompon yang menggunakan kombinasi NR dan EPDM. Hasil pengujian
terhadap kompon karet menunjukkan bahwa formula kompon 2 (castor oil 10 PHR) lebih baik dibandingkan formula yang lainnya, dengan nilai Hardness 57-59 Shore A, Tensile Strength 161 kg/cm2, Elongation at Break 533 %, Modulus 58 %, Tear Strength 51 kg/cm2, dan Compression Set 27 %. Hasil perhitungan tekno ekonomi menunjukkan B/C ratio lebih dari 1 yaitu 1,150 dan NPV Rp. 594.059.406,-.
“Rubber Fender”
yang diproduksi menggunakan formula yang tepat, akan menghasilkan karet
penahan benturan kapal yang berdaya pegas dan memiliki kelenturan yang
baik. Dengan penggunaan fender dengan formula tepat, akan meminimalisasi
kerusakan kapal maupun dermaga, meminimalisasi terjadinya kecelakaan,
dan menjamin keselamatan kapal dan penumpang.
(Author : Admin BCS Rubber)
Sumber Pustaka :Stanton, Mauricio. 2012. Development of Marine Fendering in addition to Utilization of D-fender. http://mauriciostan1126948.webs.com/apps/blog/. Tornadez, Aprillen. 2012. Karet Penahan Benturan Kapal Sungai. Pemanfaatan Castor Oil Dalam Pembuatan Karet Penahan Benturan Kapal Sungai. http://palembang.bpkimi.kemenperin.go.id/hasil-riset-dan-teknologi/324-karet-penahan-benturan-kapal-sungai.html. Diakses tanggal 4 Agustus 2012.
Gambar :
http://www.quayquip.com http://www.img.nauticexpo.com
No comments:
Post a Comment